BERITABerita BakesbangpolIntegrasi Bangsa

Kader Bela Negara Bakesbangpol Kota Malang Mengikuti Jambore Bela Negara di Kota Batu

 

Sebanyak 10 kader bela negara Bakesbangpol kota Malang mengikuti kegiatan jambore bela negara, di Jambuluwuk Resot, Kota Batu 21 – 22 Juni 2019 kemarin.  Sebanyak 150 Kader yang berasal dari berbagai elemen masyarakat ini, baik Aparat Sipil Negera (ASN), aktivis pemuda, aktivis mahasiswa, LSM dan sebagainya tersebut mengikrarkan kembali untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi bangsa dan negara.

“Kegiatan bela negara bukanlah kegiatan mililteristik, tetapi merupakan manifestasi dari kewajiban warga negara untuk membela negaranya,” tegas Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Timur Drs Ec Jonathan Judianto saat membuka acara jambore.Menurut Jonathan, ancaman terhadap kedaulatan negara tidak hanya berasal dari kekuatan militer, tetapi juga berasal dari kekuatan-kekuatan non militer.

“Ancaman narkotika, paham liberalisme maupun radikalisme harus menjadi perhatian bersama. Dengan demikian semua pihak harus ikut bertanggung jawab,” kata Jonathan lagi. Menurut mantan Pj Bupati Sampang ini, semua kader bela negara harus mewaspadai kondisi di lingkungan sosial masing-massing.

“Kalau semua kader bela negara peduli dan waspada dengan lingkungan sosialnya, maka ancaman non milter bisa diantisipasi,” jelasnya lagi.

Secara khusus, Jonathan juga mengingatkan pentingnya para keder bela negara untuk ikut menciptakan ketenangan dan kedamaian di media sosial.

“Saat ini berbagai hoaks menyerbu dunia media sosialnya kita. Kita sebagai kader bela negara jangan sampai ikut-ikutan menyebarkan hoaks. Kader bela negara harus ikut memerangi hoaks,” tegas Jonathan yang disambut tepuk tangan bergemuruh semua peserta.

Dalam kegiatan jambore bela negara yang digelar selama dua hari tersebut, selain diisi oleh materi yang disampaikan Letkol (inf) Didi Suryadi dari Kodam V Brawijaya.

Dalam paparannya, Didi banyak mengingatkan ancaman-ancaman non militer yang harus diwaspadai.
Panitia secara khusus juga menghadirkan instruktur outbond handal dari Universitas WR Supratman (Unipa) Surabaya. Salah satu instrukturnya Sunyoto, mengatakan kalau kegiatan jambore lebih pada merefresh kembali semangat dan spirit untuk berbakti pada negara.

“Peserta kali ini tentu saja kadar bela negaranya tidak perlu diragukan lagi. Sehingga kami hanya ingin menyegarkan kembali bahwa sebagai kader bela negara memiliki peran yang lebih dibanding dengan warga biasa,” kata Sunyoto yang juga aktif di Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi jatim ini. Dengan demikian, lanjut Sunyoto, ajang jambore juga diharapkan bisa menjadi ajang sharing ilmu dan pengalaman antar peserta dalam hal bela negara.
“Maka kami berharap usai acara jambore, masing -masing peserta bisa merefleksikan diri akan apa yang telah dilakukan dan akan dilakukan sebagai kader bela negara,” tegas Sunyoto lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *