BERITA

Ribuan Warga Berdesakan Untuk Dapat Sedekah Bumi

Sedekah bumi atau upacara King Ho Ping yang dilaksanakan di halaman Klenteng Eng an Kiong, menyedot banyak perhatian warga, hal tersebut terlihat kemarin Jumat, (28/8/2015). Ribuan warga tampak berjubel untuk mendapatkan sembako gratis berupa beras dan mie dalam ritual penghormatan arwah para leluhur tersebut.

DSC_0205

Tampak Wakil Walikota Malang H. Sutiaji di Dampingi Komandan Paskhas 464 Letkol Pasukan Dicky Lukman Wijaya, Wakapolres Malang Kota Kompol Dewa Putu Eka Darmawan Membagikan Sembako Kepada Warga

Warga sudah ada yang mendatangi Klenteng mulai pukul 07.00 padahal kegiatan sedekah bumi digelar mulai pukul 09.00. Warga yang datang diarahkan melalui pintu masuk di bagian belakang Klenteng, pengunjung rela antri lama, untuk mendapatkan sembako.

Humas Klenteng Eng An Kiong Anton Hariyanto mengatakan bahwa kegiatan sedekah bumi ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Kegiatan ini ada sejak Klenteng Eng An Kiong berdiri. Tujuannya selain untuk kegiatan berbagi, tapi juga sekaligus untuk mendo’akan arwah yang sudah meninggal.

“Dalam kepercayaan kami, mereka yang sudah meninggal terputus hubungannya dengan dunia, melalui kegiatan ini do’a untuk mereka dikirimkan,” katanya.

DSC_0183

Para Pengurus Klenteng melaksanakan sembahyang terlebih dahulu, Sebelum sedekah bumi digelar, tujuannya adalah, agar kegiatan ini lancar dan tidak terjadi kendala apapun.

Sebelum sedekah bumi digelar, para umat melaksanakan sembahyang terlebih dahulu, tujuannya adalah, agar kegiatan ini lancar dan tidak terjadi kendala apapun. Anton mengatakan panitia sudah menyediakan paket sembako sebanyak 11.500 paket.

Pemberian sembako ini dihadiri oleh jajaran Forminda. Tampak Wakil Walikota Malang H. Sutiaji, Komandan Paskhas 464 Letkol Pasukan Dicky Lukman Wijaya, Wakapolres Malang Kota Kompol Dewa Putu Eka Darmawan, Bahkan pengusaha Iwan Kurniawan tampak hadir dalam kegiatan tersebut. (sisca)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *