Klojen (malangkota.go.id) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang menggelar Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Senin (27/8).
Plt. Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji hadir sekaligus membuka kegiatan kali ini. Dalam sambutannya, Sutiaji menjelaskan bahwa Indonesia menjadi tangan kepanjangan Tuhan untuk melakukan bagaimana Indonesia dan dunia ini bisa damai. “Maka mempunyai keharusan bagi kita semua untuk menatap hidup dan kehidupannya, tidak ada batasan warna kulit, etnis, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Seperti halnya demokrasi, yang seharusnya gol dari demokrasi adalah kemakmuran. “Proses menuju kesana sering tidak sejalan, ada saja pihak yang berpentingan meraih kekusaaan. Hal ini menyebabkan cabikan-cabikan perpecahan sering terjadi,” terangnya, Senin (27/8).
Adnya forum pembauran sebagaimana diamanahkan TAP MPR tahun 2001 adalah bagaimana masyarakat Indonesia bisa rahmatan lil alamin. Jangankan terhadap sesama manusia, terhadap hewan dan tumbuhan saja manusia dilarang menyakiti.
Begitupun saat Kota Malang dinyatakan sebagai kota paling kondusif di Jawa Timur, itu disebutkan Sutiaji tidak boleh membuat Kota Malang lengah. Pasalnya kerawanan pasti tetap ada dan harus terus dilakukan antisipasi.
“Tidak hanya konflik antar umat beragama, gesekan antar umat seagamapun saat ini sangat rawan terjadi,” imbuh Sutiaji.
Dari kenyataan itu dengan adanya forum pembauran ini diharapkan ke depan Kota Malang bisa semakin kondusif. Kota Malang bisa menjadi contoh nyata bagaimana melakukan berbagai inovasi untuk bersama sama menciptakan situasi yang kondusif.
“Kami berharap pemuka agama dan tokoh masyarakat ikut mencegah masyarakat agar tidak terprovokasi dalam isu-isu keagamaan, ras, etnis dan lain-lain,” harapnya.
Sementara itu Kepala Bakesbangpol Kota Malang Drs. Indri Ardoyo, M.Si mengatakan kegiatan Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan 2018 adalah untuk meningkatkan rasa saling menghormarti dan menghargai. Kegiatan ini diikuti sebanyak peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh ada, tokoh lintas agama, unsur akademisi dan juga aktivis. (cah/yon)
Sumber : https://malangkota.go.id