Pada tahun 2012 yang lalu Pemerintah Australia memberikan bantuan hibah sebesar 1, 9 Miliar kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Nasional RI dan disalurkan ke Pemerintah Kota Malang. Oleh Pemkot Malang direalisasikan dengan diwujudkannya pembangunan SMP Negeri 26 yang telah diresmikan pada 14 Juni 2013 lalu.
Hari ini, selasa (17/5), SMPN 26 Malang kedatangan delegasi Australia serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang akan melaksanakan monitoring dan dievaluasi atas dana hibah yang telah diberikan tersebut.
Dana hibah yang di berikan pada sekolah yang berada di kawasan jalan Ikan gurami No 36 Malang tersebut diwujudkan melalui pembangunan enam ruang kelas belajar, masjid, kantor tata usaha, lapangan basket, perpustakaan, ruang OSIS, dan kamar mandi siswa.
Tim delegasi Australia yang dipimpin oleh Fleur Davies Minister conseller governance human development australia sangat terkesan dan bangga bahwasannya bantuan hibah yang diberikan diwujudkan dengan baik oleh Pemerintah Kota Malang melalui pembangunan SMPN 26 Malang. SMPN 26 ini merupakan satu dari 23 sekolah yang dibantu oleh Australia melalui program kemitraan antara Indonesia dengan Australia.
” Kita wajib bersyukur dan mawas diri manakala kita dipercaya menerima bantuan. Jangan sampai amanat yang diberikan disalahgunakan terlebih mengecewakan sang pemberi bantuan. Jika kita amanah , maka tidak menutup kemungkinan bantuan yang lainnya akan datang menghampiri. ” tutur Wakil Walikota Sutiaji dalam sambutannya.
Sementara itu Kasubdit Kelembagaan Sarana dan Prasarana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Drs. Susetyo Widiasmoro, Med menjelaskan bahwa program kerjasama ini merupakan satu rangkaian program penuntasan program Wajib Belajar 9 tahun.
Awalnya Pemerintah Australia memberikan bantuan lunak kepada Pemerintah Indonesia sebesar 200 juta dollar Australia untuk membangun dan memperbaiki kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Dan pada tahun 2012 terjalin MOU pemberian dana hibah murni tanpa pengembalian yang nantinya akan berakhir pada Juni 2016. Program kemitraan inipun telah mampu membangun dan memperbaiki 1.155 sekolah yang ada di Indonesia salah satunya SMPN 26 Malang.