BERITA

MPR RI Gunakan Wayang Sebagai Media sosialisasi Empat Pilar

Ketua Fraksi PPP MPR RI, Ahmad Dimyati Natakusumah membuka pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Sang Baladewi dengan dalang Ki Ardhi Poerbo, dalang kesohor Kota Malang di Bundaran Tugu, depan Gedung DPRD Kota Malang, Sabtu malam (26/9).

DSC_0253

Ketua Fraksi PPP MPR RI, Ahmad Dimyati Natakusumah Membuka Pagelaran Wayang Kulit Dengan Dalang Ki Ardhi Poerbo di Depan Gedung DPRD Kota Malang, Sabtu (26/9). Foto. sisc@

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim pagelaran wayang kulit dengan lakon Sang Baladewi saya buka dengan resmi,” kata wakil ketua MPR periode 2009-2014 ini.

Selanjutnya Dimyati menyerahkan tokoh wayang kepada dalang Ki Ardhi Poerbo. Dan pagelaran wayang kulit dengan lakon Sang Baladewa pun dimulai. Ratusan penggemar wayang dari Kota Malang dan sekitar ini memenuhi tempat duduk yang telah di sediakan, bahkan samapi meluber di sisi selatan Bundaran Tugu, tak jauh dari kantor Walikota Malang.

Dimyati dalam sambutannya menyatakan, pagelaran wayang ini diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang  . Sengaja dipilih wayang, jelas Dimyati, karena wayang sebagai budaya tradisional dianggap bisa memasyarakat Empat Pilar sehingga masyakarakat menjadi nasionalis, konstitusionalis, dan betul-betul berbinneka tunggal ika.

DSC_0273

Lakon Sang Baladewa dipilih, menurut Dimyati, karena Baladewa menggambar tokoh yang kridibel, kapabel, yang akhirnya bisa memajukan masyarakat. “Mudah-mudahan Indonesia menjadi maju,” ungkap Dimyati.

Sang Baladewa memang menceritakan perjalanan seorang remaja Prabu Baladewa yang bernama Raden Kokrosono. Meski menghadapi berbagai rintangan dan halangan, serta berkat ketekunannya Baladewa berhasil menduduki tahta dan singgasana Diraja Mandura dan menikah dengan Dewi Herawati, putri Prabu Salyoaji, setelah melalui sayembara yang tidak ringan.

Dalam konteks Empat Pilar, menurut dalang Ki Ardhi, seorang pemuda harus gigih. Apapun yang dihadapi harus disikapi secara arif dan bijaksana. Jadi, walau bagaimanapun pemuda harus tetap menjadi agen perubahan. “Kalau pemuda melempem tentu akan merambah kepada sebuah bangsa dan negara,” tegas Ki Ardhi.

Pagelaran wayang di Malang ini dihadiri Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji serta sembilan anggota MPR. Selain Ahmad Dimyati, juga hadir, Faried Alfauzi (Hanura), Anang Priantoro (kelompok DPD), Rofi’ Munawar (PKS), Nasim Khan (PKB), Moreno (Gerindra), Fandi Utomo (Demokrat), Kresna Dewanata (Nasdem), dan Lukman Eddy (pimpinan Banggar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *