Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mulai memetakan kantong-kantong penyebaran paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISI) di daerah itu setelah adanya penangkapan tiga warga kota ini yang dilakukan Densus 88 Antiteror pada Rabu dan Kamis (25-26/3) kemarin.
“Dari hasil pemetaan sementara ini, Kecamatan Kedungkandang di pinggiran Kota Malang menjadi kawasan paling rawan dijadikan tempat penyebaran aliran Islam radikal, bahkan kemungkinan juga menjadi salah satu lokasi penyebaran paham ISIS,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, Wahyu Setianto di Malang, Jumat.
Wahyu mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Camat Kedungkandang untuk menyusuri wilayah itu sebagai antisipasi dan upaya deteksi dini terhadap penyebaran paham ISIS di kota pendidikan itu. Selain Kedungkandang, wilayah lain pun harus meningkatkan kewaspadaannya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi secara intensif terkait pemahaman ajaran Islam yang benar dan sosialisasi tersebut juga akan difokuskan di wilayah yang dimungkinkan sebagai kantong dan basis penyebaran paham ISIS tesrebut.
Sosialisasi tersebut, kata Wahyu, akan dilakukan pekan depan dengan mengumpulkan seluruh camat dan lurah yang ada di daerah itu, dengan harapan hasil sosialisasi itu diteruskan kepada RT dan RW. Sehingga, seluruh lapisan masyarakat menjadi tahu dan paham terkait ajaran Islam yang benar dan akhirnya bisa terhindar dari bujuk rayu yang berkaitan dengan paham-paham radikal.
Sementara itu Wali Kota Malang, Moch Anton menginstruksikan pada jajaran pemerintahan paling bawah, yakni RT/RW dan ulama maupun kiai untuk gencar memberikan pemahaman pada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan aliran-aliran radikal yang menyimpang. Peran RT/RW dan ulama sangat penting dalam rangka pencegahan penyebaran aliran ISIS di Kota Malang.
“Kami juga memasukkan agenda sosialisasi yang berkaitan dengan paham-paham menyimpang dari NKRI ini dalam program blusukan rutin yang dilakukan pemkot ke kelurahan-kelurahan. Oleh karena itu, pada saat blusukan nanti saya juga akan mengajak ulama atau kiai yang bisa memberikan wejangan terkait pemahaman ajaran Islam yang benar,” ujarnya.
Densus 88/Antiteror Mabes Polri bekerja sama dengan Polda Jatim mengamankan empat orang warga Kota Malang yang diduga sebagai anggota ISIS. Mereka adalah Abdul Hakim, Helmi Muhammad, Ahmad Junaedi, dan Tonori, namun Polda Jatim menetapkan hanya ada tiga orang tersangka, yakni Abdul Hakim, Helmi Muhammad dan Ahmad Junaedi.
Ketiga tersangka tersebut merupakan jaringan Abu Jandal yang juga berasal dari Malang dan mereka memiliki peran masing-masing.