BERITA

Kebun Tebu Terbakar, Nyaris Merembet ke Perumahan

Blimbing – Warga Perumahan Pandanwangi berhamburan keluar lantaran kebun tebu seluas tiga hektare dilalap api. Bahkan, kebakaran ini sudah menyambar atap rumah salah satu warga. Beruntung, tiga unit mobil pemadam kebakaran berhasil mencegah api merembet ke perumahan warga.

Supriyanto (50) saksi mata yang juga pengelola kebun tebu mengatakan, kobaran api yang melalap hampir seluruh areal tanaman tebu seluas tiga hektare mulai terlihat pukul 10.45 WIB.

Namun dia sendiri mengaku tidak tahu dari mana api berasal, Disinyalir api berasal dari pembakaran sisa daun tebu yang sedang di bakar, Karena, kobaran api dari sisi timur dan terus meluas ke arah barat mengikuti arah angin.

“Saat itu saya sedang pulang untuk istirahat, tiba-tiba ditelpon saudaranya bahwa kebun tebunya terbakar. Ternyata api sudah berkobar. Arahnya dari timur ke barat dan selatan. Mungkin karena angin yang cukup kencang api terus membesar,” kata Supriyanto pengelola kebun tebu, Jum`at (6/6/2014).

Anggota Tim Reaksi Cepat Bakesbang Eko Setyono menjelaskan, kobaran api sempat membuat panik seluruh penghuni perumahan Pandanwangi yang terletak bersebelahan dengan areal tanaman tebu. Mereka berhamburan keluar sebelum api menyambar rumah mereka.

Menurut dia, ladang tebu tersebut milik Afandi Agus Wijaya yang sudah dipanen sejak seminggu ini. Namun, hingga saat ini masih tersisa lahan 0,5 hektare yang belum dipanen.

Dari hasil identifikasi awal, luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar tiga hektare. Untuk mengantisipasi api meluas, tiga unit mobil pemadam dikerahkan agar tidak merembet ke perumahan warga, yang bersebelahan dari kobaran api.

“Sebagian besar lahan yang terbakar sudah ditebang. Untuk langkah antisipasi, kami telah mendatangkan petugas pemadam kebakaran dan berkoordinasi dengan kepolisian. Tapi kerugiannya berapa, kami juga belum tahu,” imbuhnya.
Kapolsekta Blimbing Kompol Agus Guntoro mengaku, belum mengetahui penyebab kebakaran ini. Dari informasi yang diperoleh kejadian ini pertama kali diketahui oleh pemilik warung sekitar pukul 11.00 kurang. (sisca@)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *