Pendidikan Wawasan Kebangsaan Tahun 2023 Bagi Masyarakat Kota Malang Dalam Rangka Mewujudkan Malang Kota Bermartabat

Senin, 11 September 2023 pukul 19.10 WIB dilaksanakan kegiatan Pendidikan Wawasan Kebangsaan Tahun 2023 Melalui Penguatan Karakter dan Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat Kota Malang dalam Rangka Mewujudkan Malang Kota Bermartabat, yang diselenggarakan di Bromo Hall Lt. IV Hotel Aria Gajayana Jl. Kawi No. 24 Kel. Kauman Kec. Klojen Kota Malang dan dihadiri oleh sekitar 110 orang, yang termasuk diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Direktur Bina Ideologi, Karakrer dan Wasbang Dirjen Polpum Kemendagri (Drs. Drajat Wisnu Setyawan, MM).
  2. Wakil Ketua II DPRD Kota Malang (Rimzah, SIP).
  3. Sekretaris Bakesbangpol Prov. Jawa Timur (Nurul Ansori, S.Pd.,M.Kes).
  4. Wakil Dekan II FISIP UB (Ahmad Imron Rosuli).
  5. Kepala Bakesbangpol Kota Malang (Dra. Rinawati, MM).
  6. Dekan Fisip Unitri (Dr. Suprojo, S.Kom.,M.AP).
  7. Analis Kebijakan di lingkungan Bakesbangpol Kota Malang.
  8. Forum Pembauran Kebangsaan/FPK Kota Malang, diantaranya Papua, Minang, Riau, Nias, Madura, Aceh, Kalimantan, Sunda, Tionghoa, Sunda, Sumatera Selatan.
  9. Perwakilan Mahasiswa di Malang asal Papua (Supiori, Fak Fak, HMP Medinas, Merauke).

Dalam acara tersebut, terdapat beberapa susunan kegiatan, yaitu sebagai berikut :

  1. Pembukaan kegiatan.
  2. Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan dan dilanjutkan dengan do’a.
  3. Sambutan Kepala Bakesbangpol Kota Malang, yang pada intinya adalah sebagai berikut :
    1. Tujuan kegiatan ini sebagai bentuk upaya, komitmen dan rasa kesadaran akan rasa persatuan dan kesatuan Indonesia.
    2. Dasar hukum pelaksanaan Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
    3. Kota Malang, sebagai kota pendidikan, kota wisata dan kota industri.
    4. Keberagaman yang ada Kota Malang, harus kita jaga sebagai sebuah kekuatan dalam menciptakan kedamaian.
  4. Materi I, Wakil Ketua DPRD Kota Malang, yang pada intinya adalah sebagai berikut :
    1. Implementasi Wawasan Kebangsaan di Kota Malang.
    2. Wawasan Kebangsaan sebagai tolak ukur bagaimana bangsa Indonesia kedepan, dimulai dari diri, keluarga dan lingkungan.
    3. Tentang Wawasan Kebangsaan, pembudayaan Salam Pancasila.
    4. Visi dan misi membangun Indonesia, melindungi, memajukan, mencerdaskan serta. melaksanakan ketertiban dunia.
    5. Upaya mendekatkan dan mewujudkan Kota Malang Bermartabat dengan menjadikan Hall Lt. I Gedung DPRD Kota Malang dengan kegiatan positif.
    6. Kewajiban mengimplementasikan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Materi II, Direktur Bina Ideologi, Karakrer dan Wasbang Dirjen Polpum Kemendagri, yang pada intinya adalah sebagai berikut :
    1. Peran Forum Pembauran untuk menguatkan nilai-nilai Bhinekka Tunggal Ika demi terwujudnya Pemilu Serentak 2024 yang aman, damai dan harmoni.
    2. Tugas pokok dan fungsi Kemendagri.
    3. Kekayaan Indonesia sebagai sebuah demografi dengan keberagaman dan perbedaan yang harus dijaga.
    4. Visi bangsa Indonesia sesuai Pembukaan UUD 1945, menjadi bangsa yang merdeka, bersatu
    5. Peran Pemerintah dan semua masyarakat dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
    6. Jadwal Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada tahun 2024.
    7. Ancaman menjelang Pemilu Serentak 2024, diantaranya radikalisme ideologi, stabilitas politik, ancaman dan sosial budaya, kondisi ekonomi dan yang paling berbahaya adalah penyebaran informasi palsu (hoax).
    8. Upaya pemantapan wawasan kebangsaan dengan mengacu kepada 4 konsensus dasar berbangsa dan bernegara.
    9. Peran FPK dalam penanganan konflik dalam Pemilu Serentak 2024 sebagai media fasilitasi deteksi dini, cegah dini, lapor dini dan fasilitasi penanganan konflik.
    10. Peran FPK dan kebudayaan, seni budaya dan kemah kebangsaan.
  6. Materi III, Wakil II Dekan Fisip UB, yang pada intinya adalah sebagai berikut :
    1. Bahwa adanya simpul kedaerah dan dialeg yang berbeda didaerah Nusantara sebagai sebuah keniscayaan.
    2. Pertukaran sosial yang terjadi adalah sebagai sebuah persatuan yang dijaga.
    3. Sebagai bangsa sudah selesai, akan tetapi jatidiri dari perbedaan yang masih berproses.
    4. Bahwa konflik yang terjadi, rakyat dan masyarakatlah yang menjadi korban.
    5. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dalam menyongsong generasi emas 2045.
  7. Penutup.

Djarnoko

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top