Kamis 26 Juli 2018 bertempat di Grand Ballroom Jalan Jagung Suprapto no.12-16 Kota Malang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang melalui Bidang Integrasi Bangsa melaksanakan Sosialisasi Penanaman Nilai Nilai Sejarah Kebangsaan Tahun 2018 yang dihadiri -/+ 150 undangan dari unsur pelajar, mahasiswa dan ormas se- Kota Malang.
Kepala Bakesbangpol Kota Malang Drs. Indri Ardoyo M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa penanaman konsep kebangsaan yang baik akan menumbuhkan nilai kecintaan pada Tanah Air, Di mana di era globalisasi ini banyak ancaman antara lain Radikalisme, Terorisme, Narkoba yang sangat mengancam sekali pada kelangsungan bangsa ini sehingga perlu di berantas dan di tanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini kepada para pemuda
Lebih lanjut Drs. Indri Ardoyo M.Si yang pernah menjabat di Dispora itu mengatakan dengan adanya acara ini nantinya para peserta diharapkan bisa menjadi agen atau duta-duta di dalam masyarakat untuk mensosialisakan nilai-nilai sejarah kebangsaan.
Sementara itu Kasdim 0833 Mayor Inf. Meftah Puaddi, SH yang menjadi salah satu pemateri dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa sebelum merdeka banyak sekali pertempuran – pertempuran yang terjadi untuk merebut kemerdekaan baik yang dilakukan pemuda, tentara ataupun para ulama, sehingga kalau pada saat ini ada yang bilang kemerdekaan adalah sebuah hadiah adalah bohong, karena kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan rakyat Indonesia. Sejak dulu banyak yang tak menginginkan Indonesia bersatu sehingga banyak pemberontakan yang bersifat kedaerah dan tidak memikirakan persatuan bangsa sebagai contoh Permesta, G 30S/PKI, GAM, OPM di Papua.
Lebih lanjut Prof. DR. Alusius Enta, SH menegaskan bahwa negara kesatuan Republik Indonesia yang berbhineka Tunggal ika dan Undang-Undang Dasar 1945, merupakan negara yang berasal daei suatu bangsa atau “Nation State”, Terbukti dalam sejarah tercatat ada 4 gelombang migrasi asal usul manusia Indonesi yang pertama dari Afrika ke Papua sekitar 50000 tahun yang lalu, gelombang ke 2 terjadi di jaman es 11000-6000 tahun yang lalu dari Afrika masuk ke Jawa, Sunda, Dayak, Melayu, Batak Toraja dan manggarai Flores, gelombang ke 3 di tandai kedatangan penutur Austronesia dari Taiwan pada 5000 – 4000 dan yang gelombang ke 4 terjadi di era sejarah seiring dengan intensifnya perdagangan diantar benua, Dari jalur timur datang pelaut Tiongkok,dari jalur barat datang pelaut dari India, Arab dan eropa.
Prof. DR. Alusius Enta, SH, yang saat ini menjadi dosen di Unmer malang menguaraikan lebih lanjut bahwa bangsa Nusantara Indonesia adalah bangsa yang terletak di dua benua yaitu Asia dan Australia serta di dua samudra yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik dan terdiri dari 17504 pulau, 1211 bahasa, 1340 suku bangsa dengan beragam adat, budaya dan religi.
Intinya para pemuda saat ini harus berprinsip pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhineka tunggal ika berdasarkan “Panca Sila” dan Undang-Undang Dasar 1945.