MALANGVOICE – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) terus mempersempit penyebaran paham radikal yang masuk ke Kota Malang. Caranya, dengan aktif melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara di lima kecamatan.
Kepala Bakesbangpol, Bambang Suharijadi, mengatakan, jangkauan komunikasi dan transportasi yang terbuka, menyebabkan paham yang tidak sesuai dengan Pancasila bisa leluasa masuk.
“Kota Malang ini beda dengan kabupaten, karena akses komunikasi sangat luas, sehingga paham ekstrimis bisa tumbuh,” kata Bambang.
Dijelaskan, model pembinaan dengan pendekatan kewilayahan, bisa menjangkau semua kalangan sehingga melalui cara dialog publik dianggap efektif.
“Tak ada daerah tertentu yang jadi sasaran, semuanya relatif sama, karena itu kami harus batasi gerak penyebaran aliran radikal ini,” pungkasnya.