Kewaspadaan Daerah

Kota Malang Deklarasi Menolak ISIS

Wali Kota Malang, HM Anton bersama Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah), tokoh masyarakat, serta Takmir Masjid se-Kota Malang menolak tegas berkembangnya paham Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Kota Malang dengan mendeklarasikan gerakan pelarangan ISIS di Hotel Trio Indah 2 Kota Malang, Senin (18/08).

Dalam kegiatan yang diprakarsai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang ini, Wali Kota Malang beserta segenap tokoh masyarakat, TNI, dan juga Polri mengambil sikap tegas terhadap adanya paham ISIS. Selain Wali Kota Malang, tokoh yang hadir diantaranya adalah Kapolresta Malang AKBP Totok Suhariyanto, Komandan Korem 083 Baladhika Jaya, Kolonel (Arm) Totok Imam Santoso, Komandan Kodim 083 Kota Malang Letkol (Inf.) Gunawan Wijaya, Takmir Masjid se-Kota Malang, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang, Sudjoko Santoso.

Dengan adanya deklarasi ini keberadaan paham atau ajaran ISIS di Kota Malang resmi dilarang. Pemerintah Kota Malang bersama masyarakat menolak tegas keberadaan ISIS. Perkembangan ISIS juga akan terus dipantau dan dicegah semaksimal mungkin agar tidak berkembang lagi di Malang.

H. Moch. Anton mengakui sudah mengetahui keresahan masyarakat terkait perkembangan ISIS di Kota Malang. Dengan adanya kegiatan sekaligus deklarasi ini diharapkan masyarakat Kota Malang semakin mengerti bagaimana ajaran ISIS, sehingga bisa bersama-sama memastikan di Kota Malang tidak berkembang lagi.

“Gerakan ISIS merupakan gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam yang tidak sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia. Islam adalah rahmatan lil ‘alamin,” jelas Anton, Senin (18/08).

Anton menambahkan, gerakan radikal ISIS tidak boleh berkembang di Bumi Arema, tidak hanya di Kota Malang tetapi juga Malang Raya. Dengan kerja sama semua pihak di Kota Malang, wali kota yakin bisa membendung ajaran ISIS sehingga tidak lagi berkembang di Kota Malang.

“Dari pengalaman selama ini masyarakat Kota Malang harus semakin berhati-hati atas keberadaan orang asing di sekitar tempat tinggal kita. Pengalaman selama ini anggota ISIS banyak tinggal di kontrakan-kontrakan, kawasan kos-kosan yang biasanya lemah dalam pengawasan,” terang Anton.

Selain deklarasi untuk memberantas berkembangnya ISIS di Kota Malang, Anton menegaskan akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Guna mencegah aliran sesat ini akan terus dilakukan sosialisasi hingga tingkat bawah mulai tingkat RT/RW serta tempat-tempat ibadah.

Bukan hanya itu, Pemkot Malang juga akan melakukan pendekatan kepada sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi. Wali Kota Malang juga berencana mengumpulkan rektor-rektor dan para guru se-Kota Malang untuk bersama-sama memberikan penyadaran kepada anak didik jangan sampai terjerumus aliran sesat.

Danrem 083 Baladhika Jaya, Kolonel (Arm) Totok Imam Santoso memastikan Kota Malang kini steril dari gerakan ISIS. Semua elemen yang ada di masyarakat harus bekerja sama untuk mensterilkan Kota Malang dari gerakan radikal. “Kami juga tingkatkan peran intelejen untuk terus melakukan pengawasan untuk memastikan Malang steril dari gerakan ISIS,” tegas Totok. (cah/yof)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *