BERITA

KPU Jawa Timur Gelar Rekap Suara Pilpres Tingkat Provinsi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 di Hotel Equator, Surabaya, Jumat (18/7) kemarin.

Acara dibuka pada pukul 10.00 WIB, dihadiri oleh tamu undangan yang terdiri dari 38 KPU Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, perwakilan saksi masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden, dan perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur memulai proses rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara Pilpres 2014, dengan membacakan hasil perolehan suara dari setiap Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.

Interupsi mengawali proses rekapitulasi, yang datang dari saksi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu, Prabowo Subiyanto-Hatta Rajasa, terkait banyaknya Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) di Jawa Timur yang mencapau 209.000 suara, termasuk yang terbesar di Kota Surabaya sekitar 57.000 suara.

Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Eko Sasmito mengatakan, interupsi atau protes yang dilakukan saksi pasangan nomor urut satu, tidak dapat menghambat proses rekapitulasi yang berlangsung di KPU Provinsi jawa Timur, meski persoalan yang dipermasalahkan dapat tetap diproses oleh penyelenggara pemilu di tingkat Kota Surabaya.

“Kalau persoalan rekap itu tetap jalan, kalau persoalan kemudian ada masalah yang ada di sana ya silahkan kemudian masalah-masalah itu di selesaikan, jadi sambil jalan, gak mungkin kemudian kita merekap, kemudian persoalan-persoalan yang perlu pencermatan lebih dalam ini dipending, rekapnya dipending melanjutkan ini (protes). Kan tahapan kita cuma dua hari memang,” jelas Eko Sasmito.

Proses rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Provinsi, kata Eko Sasmito, juga harus terus dilaksanakan, meski ada beberapa daerah yang harus melakukan pemungutan suara ulang (PSU), karena ditemukan pelanggaran oleh pemilih yang menggunakan hak pilihnya atau mencoblos di dua tempat pemungutan suara.

“Kotak ini semua kan sudah ada, jadi kotak ini sudah masuk semua, cuma kan ada beberapa Kabupaten/ Kota kayak Blitar, itu kan ada PSU (pemungutan suara ulang), rekomendasi Panwas, itu dilakukan sekarang (hari ini), tetapi kalau nanti misalnya ada perubahan, itu kan tinggal mengganti perubahannya saja, merubah perolehan suara. Kotaknya sudah ada semua disini, nanti diubah aja mana yang ada perubahan,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur, Sufiyanto menegaskan, dugaan kejanggalan dalam daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) serta pelanggaran pemilu lainnya akan tetap diproses oleh pengawas pemulu dan KPU, termasuk dengan melakukan pemungutan suara ulang bagi yang menyalahi ketentuan dan peraturan.

Meski demikian Sufiyanto memastikan akan melakukan pencermatan permasalahan yang dipersoalkan pihak yang kurang puas dengan proses pemilu, dengan tetap berpegang pada peraturan perudangan yang mengatur.
Pada hari pertama proses rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2014 oleh KPU Jawa Timur, baru enam Kabupaten Kota yang telah dihitung hingga sore hari, dari 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur. Untuk sementara Jokowi-Jusuf kalla unggul di Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Malang, dan Lumajang, sedangkan pasangan Probowo-Hatta lebih unggul di Pacitan.

Sumber:  voaindonesia.com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *