Diskusi “Merawat Ingatan!!! Marxisme dan Kekerasan 65” Berhasil Dibubarkan

IMG-20160930-WA0022

Diskusi Publik keilmuan yang digelar oleh Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Kota Malang dengan tema “Merawat Ingatan!!! Marxisme dan Kekerasan 65” di Warung Kopi Cafe Albar Jl. Mertojoyo Selatan Kel. Merjosari Kec. Lowokwaru Kota Malang dibubarkan oleh aparat dan Ormas Islam, Kamis (29/9/2016) pada malam hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegiatan berhasil dibubarkan sekitar pukul 21.30 WIB.

Berikut ini kronologi Kronologis Pembubaran Diskusi Publik tentang Marxisme dan Kekerasan Pasca 65.

Dengan Kronolagi sebagai berikut pada hari Kamis tanggal 29 September 2016 malam hari kemarin bertempat di Warung Kopi Cafe Albar Jl. Mertojoyo Selatan Kel. Merjosari Kec. Lowokwaru Kota Malang telah dilaksanakan kegiatan Diskusi Publik “Merawat Ingatan!!! Marxisme dan Kekerasan 65” yang diikuti sekitar 100 orang, yang diselenggarakan oleh PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia) Malang dengan Pembicara Sdr. Roy Murtado (editor islambergerak.comdari Jombang) dan Sdr. Bedjo Untung (Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 65/YPKP dari Kendal Jateng ).

Sebanyak 100 org dari kalangan internal LPM, Aliansi Jurnalis Independen, dan beberapa organisasi mahasiswa ekstra kampus di Malang.

Adapun rangkaian kegiatan sbb :

  1. Pukul 19.45 WIB kegiatan Diskusi Publik dengan tema “Merawat Ingatan!!! Marxisme dan Kekerasan 65” dimulai dgn sambutan Sdr. Bejo Untung (Ketua YPKP) yang intinya :
  2. Bahwa kami YPKP 65 menuntut ttg pelanggaran HAM yang dilakukan di zaman Orba terhadap sesepuh kami, dan dunia tahu bahwa Indonesia telah melakukan kejahatan genosida ( kejahatan kemanusiaan ).
  3. ABRI ( Tentara dan Kepolisian ) telah membunuh dan merupakan pelanggaran HAM berat, maka kami sebagai anak cucu korban menuntut keadilan.
  4. Pada saat G30/S PKI Indonesia didukung oleh Amerika dan Australia padahal Partai Komunis Indonesia tidak pernah melakukan pembunuhan.
  5. Bahwa pembunuhan Para Jenderal adalah bukan dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia namun adalah karena sakit hati dari Bpk Soeharto karena ditampar oleh Jenderal Ahmad Yani sehingga melaksanakan balas dendam dengan membunuh para Jenderal dan memutar balikkan fakta bahwa PKI adalah pelakunya.
  6. Pukul 20.30 WIB sambutan dari Sdr. Roy Murtado (Editor Islambergerak.com) yg intinya sbb:
  7. Kita adalah Nabi-Nabi baru yang muncul untuk melawan penindasan.
  8. Kita sepakat bahwa Aidit benar dan militer memang pintar dalam siasat untuk menghancurkan kita, dengan merangkul dan menurunkan Ormas untuk mencegah aksi kita yang seolah2 militer tidak tahu menahu padahal mereka otak semuanya dan seolah2 mereka cuci tangan.
  9. Soeharto membikin Tap MPRS anti PKI itu untuk mendiskriminasi dan sebagai bentuk penindasan pada kita anak cucu korban 65.
  10. Pukul 21.05 WIB Diskusi Publik dibubarkan oleh pihak kepolisian karena ada massa dari Ormas Islam (Front Pembela Ummat) Pimpinan Ustadz Yusuf (Pengasuh Majelis Darul Hikmah Kel. Sukun) sekitar 15 orang datang kelokasi dan tidak setuju dengan dilaksanakannya diskusi tersebut.
  11. Pukul 21.15 WIB para peserta diskusi membubarkan diri, secara keseluruhan kegiatan diskusi berjalan dgn aman meskipun pelaksanaan tidak bisa terlaksana sesuai rencana dikarenakan adanya penolakan dari Ormas Islam Kota Malang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top