Forum Kerukunan Umat Beragama (FKDM) Bakesbangpol kota Malang kedatangan tamu dari mahasiswi Akademik Fakultas Ushuludin Kampus V dari Gontor Kota Kediri. Mahasiswi yang berjumlah 29 tersebut berkunjung dalam rangka melakukan Study akademik dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bakesbangpol Kota Malang, Jum’at, (18/1/2019).
Rombongan mahasiswi Gontor yang dipimpin oleh dosen pembimbing Bapak Kholid disambut oleh Plt. Bakesbangpol Kota Malang diwakili oleh Drs. Tony Nurmawan selaku Kabid. Integrasi Bangsa dan Drs. KH. Ahmad Taufik Kusumah selaku Ketua FKUB Kota Malang.
Dalam sambutannya, Ketua rombongan mahasiswi Gontor yang juga dosen pembimbing, Bpk Kholid mengucapkan terima kasih atas penyambutannya, Adapun tujuan kami melakukan kunjungan ke FKUB Bakesbangpol Kota Malang ini, karena ingin menggali lebih dalam potensi mengenai forum beragama di Kota Malang, tentang menangani konflik, tentang umat beragama sehingga kota Malang di akui sebagai kota yang terbaik dalam menangani konflik.
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Malang Drs. KH. A. Taufik Kusumah mengatakan kami ucapkan terima kasih atas kehadirannya dan juga saya ucapkan terima kasih kepada dosen pendamping yang berkenan melakukan study banding dengan FKUB Kota Malang.
Adapun tugas utama FKDM Kota Malang yang utama ada lima pokok yaitu melakukan dialogdengan pemuka agama dan tokoh masyarakat, menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat, melakukan sosialisasi peraturan perundang undangan dan kebijakan dibidang keagamaan, memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadah.
Dan di Kota Malang ada enam agama yang di resmikan oleh pemerintah yaitu agama Khonghucu dengan pemeluk sejumlah 169 umat dengan 3 tempat ibadah, Kristen dengan 51.000 jamaah dan 103 gereja, Hindu 1.400 umat dengan tempat ibadah 5 Pure, Budha 4.000 umat dengan 5 Vihara, Katholik 34.000 umat dengan 8 gereja. Islam 807.000 umat dengan 560 langgar dan 1.019 masjid.
Sementara itu penjelasan dari Drs. Tony Nurmawan mengatakan saat ini FKUB Bakesbangpol kota malang menjadi terbaik sej-Jawa Timur untuk masalah kerukunan antar umat beragama.