Dirjen Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengantarkan Yayan (14) saudara kembar korban kekerasan seksual di Kabupaten Rejanglebong Bengkulu, Yuyun, ke Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (21/07/2016) sore, Yayan dititipkan untuk mondok di Ponpes Bahrul Magfiroh, Kota Malang oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Kembaran Yuyun yang bernama Yayan datang bersama kedua orang tuanya, dua sahabat mereka adalah Restu Waluyo (14) dan Husna Riqiyan (13), serta tim pendamping dari Dinas Sosial Kabupaten Rejanglebong.
Muchyidin yang mewakili Mensos Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pihak Ponpes Bahrul Magfiroh. “Sebab, bersedia menerima anak-anak kami,” katanya.
Menurut Muchyidin yang merupakan Kabid di Dirjen Kemensos, saudara kembar Yuyun yang mati diperkosa 12 remaja itu dimondokkan untuk mendapatkan pendidikan khusus. “Sehingga tidak mengalami trauma,” jelas dia.
Dijelaskan dia, bahwa Yayan dan teman-temannya mondok di Bachrul Magfirah itu sesuai dengan permintaan Mensos Khofifah. Harapannya, agar bisa menanggulangi traumatik yang dialami Yayan.
Alasannya, karena kejadian dan kekerasan yang dialami Yuyun diyakini menimbulkan dampak psikologis pada jiwa Yayan. Makanya, Mensos minta agar pihak Ponpes menjaga serta membimbing Yayan dan teman-temannya.
“Untuk pendidikan, kami mohon yang sebaik-baiknya buat mereka. Sebab, ini adalah titipan dari Ibu Mensos RI,” katanya.
Gus Lukman, Pimpinan Ponpes Bahrul Magfiroh lewat Gus Gufron berjanji akan melaksanakan amanat tersebut sebaik-baiknya. “Baik itu pendidikan di dalam pondok maupun di luar pondok. Semua akan kami urus sebaik-baiknya,” katanya.
Sedangkan orangtua Yayan berharap dengan sangat agar anaknya mendapat bimbingan yang baik. “Kami juga mohon doanya semoga pembunuh Yuyun yang belum tertangkap segera ditangkap dan diadili sesuai undang-undang yang berlaku,” katanya.