Cegah LGBT dan Radikalisme, MPR Latih 100 Dosen se Kota Malang

Maraknya propaganda ideologi asing di Indonesia, baik yang bersumber dari paham individualisme-liberalisme maupun fundamentalisme agama sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Terlebih lagi, doktrin dan produk ideologi transnasional itu telah masuk ke ruang publik dan privat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

index
Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Ahmad Basarah saat membuka acara Training of Trainers kepada 100 dosen yang ada di 13 Perguruan Tinggi se Kota dan se Kabupaten Malang, di Hotel Ijen Suite (4/3/2016)

Jika tidak segera dihadang, maka menurut Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Ahmad. Basarah, dipastikan paham-pa‎ham dengan iming-iming kenikmatan dan kebahagiaan hidup yang mengatasnamakan kebebasan HAM akan menjadi bom waktu kehancuran generasi calon pemimpin bangsa di masa akan datang.

“Paham liberalisme dan fundamentalisme agama yang menjadi propaganda asing telah menyasar kepada segmen remaja dan pemuda Indonesia.Dan ini perlu diantisipasi sejak dini, khususnya oleh para dosen, selaku pihak yang bersentuhan langsung kepada para mahasiswa,” kata Basarah saat membuka acara pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers-TOT) Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan kalangan dosen PT se Kota dan se Kabupaten Malang, di Hotel Ijen Suite (4/3/2016).

Basarah mengungkapkan, bagi kaum liberalisme mereka mengkampanyekan kenikmatan hidup duniawi jika paham kebebasan individu dapat dipraktekan sebebas-bebasnya seperti kampanye gaya hidup LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender).

Sementara bagi kaum fundamentalisme agama mereka juga menawarkan kebahagiaan dan kenikmatan hidup di akhirat jika dapat mati syahid dalam mendirikan sistem khilafah dunia termasuk jika harus mati dalam aksi bom bunuh diri sebagai teroris.

” Kedua ideologi transnasional tersebut sama-sama bekerja dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sehingga bisa langsung mengakses banyak individu generasi muda untuk kemudian mempengaruhi dan meracuni pikiran mereka,” terangnya.

Menghadapi ancaman nyata seperti itu, ucap Basarah, dunia PT seharusnya lebih responsif lagi mencegahnya dengan cara lebih progresif menanamkan kesadaran ideologis nilai-nilai luhur Pancasila kepada setiap mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi saat ini yang membawa ekses negatif terhadap pembangunan karakter bangsa Indonesia.

“Dan pastinya Perguruan Tinggi idealnya menjadi pilar utama dalam menjaga kualitas peradaban bangsa Indonesia yang benar-benar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia,” pungkasnya menambahkan.
Dalam acara sosialisasi Empat Pilar dengan metode TOT ini diikuti oleh 100 Dosen yang berasal dari 13 PT negeri dan swasta se Malang Raya dan di selenggarakan selama empat hari.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top