Hujan yang mengguyur Kota Malang dalam beberapa hari ini membuat beberapa plengsengan sungai ambrol. Selama sepekan lalu, sedikitnya ada enam plengsengan sungai yang ambrol akibat tergerus arus sungai.
Terakhir, Senin (1/12/2014), plengsengan sungai di Jl Letjend Sutoyo, Kota Malang, ambrol setelah tergerus arus sungai yang bertambah deras ketika musim hujan. Plengsengan tersebut ambrol sepanjang 10 meter dengan ketinggian 4 meter.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Bakesbang dan Satuan Petugas Perumahan dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum (DPU), terlihat membersihkan material plengsengan yang jatuh ke sungai. Petugas menarik dengan tali dan juga menghancurkan material plengsengan menggunakan martil. Karena peralatan terbatas, petugas kesulitan melakukan pembersihan material plengsengan di sungai.
“Kami menepikan material yang jatuh ke sungai, agar tidak menyumbat arus sungai. Tapi prosesnya cukup sulit, karena pengerjaanya secara manual. Kami tidak punya alat berat untuk menarik material,” kata Koordinator lapangan TRC, Agus.
Agus menjelaskan, selama sepekan lalu, sudah ada enam kejadian plengsengan ambrol dan satu pohon tumbang memasuki awal musim hujan, antara lain, plengsengan Sungai Bangau di Bunulrejo – Kecamatan Blimbing dan plengsengan sungai di Jl Kalisari – Wonokoyo, “Untuk sementara, kami hanya melakukan pembersihan material yang longsor. Agar tidak mengganggu lingkungan,” ujarnya.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Bakesbangpol Kota Malang, Drs. Bambang Irawan meminta masyarakat segera melapor jika ada kejadian bencana tanah longsor dan banjir. Supaya Bakesbangpol melalui bidang kebencanaan segera menerjunkan petugas ke lapangan untuk melakukan evakuasi, karena saat ini Bakesbangpol membuka posko pengaduan kebencanaan 24 jam.
Sumber: http://surabaya.tribunnews.com
Editor: Sisc@