Kesabaran warga Betek nampaknya sudah habis, sebab respon dari wali kota kurang, sehingga aksi demo blokir jalan di kawasan lingkar Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali dilakukan warga, Senin (27/10).
Kali ini, sekitar limaratus orang warga Kelurahan Penanggungan dan Dinoyo turun ke jalan untuk menolak kebijakan jalur satu arah yang diberlakukan Pemkot Malang dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Perlu diketahui pada aksi kali ini, warga menutup kawasan lingkar UB mulai dari barat yang terdiri dari daerah pertigaan jalan Gajayana hingga Watugong dan jalur artenatif juga ditutup warga, sedangkan jalan di sisi timur mulai dari Jembatan Soekarno-Hatta, Jalan Mayjend Panjaitan hingga Jalan Bogor juga lumpuh total dan menyebabkan kemacetan parah di kawasan lingkar UB.
Menurut juru bicara warga Penanggungan, Ferry Al Kahfie mengatakan, Aksi demo ini dilakukan warga sejak pukul 09.00-17.00 WIB dengan melibatkan warga Penanggungan serta warga tiga RW di Kelurahan Dinoyo dengan membawa spanduk menolak jalan satu arah yang merupakan kebijakan Walikota Malang, Muhammad Anton.
Ferry menyatakan bahwa tuntutan warga dari demo yakni jalan Mayjend Panjaitan di daerah Betek-Penanggungan dikembalikan menjadi dua jalur dan aksi ini akan terus berlanjut sampai jalan Mayjend Panjaitan dibuka 24 jam untuk dua jalur. “Dulu kami setuju jalur satu arah selama 12 jam. Warga sudah menerima. Kok moro-moro (kok tiba-tiba .red) malah diganti 24 jam,”.