Jaga Situasi Kondusif Pilkada, Tokoh Agama dan Masyarakat Diajak Perangi Hoax

Saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), berita hoax dan isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) seakan menjadi jurus jitu untuk menjatuhkan lawan politik. Hal ini nampaknya perlu diantisipasi, terutama di Kota Malang sendiri yang juga sedang berlangsung agenda Pilkada.

“Dalam rangka mengantisipasi ini, kami bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Bakesbangpol Kota Malang menggandeng para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mampu meredam. Jangan sampai isu SARA dan Hoax ini menjadi senjata black campaign dan dikomersialkan,” ungkap Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Malang, Nurudin Hadi saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Regent’s Park Kota Malang, Jumat (04/05) malam.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto menganggap bahwa tindakan antisipasi ini sangatlah tepat untuk meredam permasalahan yang timbul dari perkembangan IT yang sedemikian pesat.

“Kita semua tau, media sosial bisa mempermudah untuk menyebarkan berita bohong. Jika tidak ada upaya untuk mencerdaskan masyarakat untuk menangkalnya, maka ditakutkan bisa timbul bibit-bibit kebencian dan persoalan antar masyarakat,” terang Wasto.

Ia menambahkan, 18,4 persen pengguna internet secara nasional adalah anak usia 10 hingga 24 tahun. Sementara pengguna media sosial mencapai 132,7 juta.

Untuk itu, tokoh masyarakat dan tokoh agama kota Malang diharapkan bisa bersama-sama berusaha menangkal berita hoax yang berpotensi memecah belah kerukunan masyarakat kota Malang.

Exit mobile version