Silaturahmi dalam Rangka Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Kota Malang

Malang – Silahturahmi dalam Rangka Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Kota Malang diselenggarakan Pemerintah Kota Malang melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang di Grand Cakra Hotel Malang yang dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Abdul Malik M.Pd , Ketua Tim dan Anggota Terpadu Penanganan dan Gangguan Konflik, Kepala Bakesbangpol, Drs. Indri Ardoyo, M.Si, Kepala Perangkat Daerah yang Terkait, serta para undangan lainnya.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai macam gangguan dan ancaman yang dapat mengganggu stabilitas, seperti contohnya maraknya ujaran kebencian, berita hoaks, penyerangan terhadap tokoh agama dan lain sebagainya.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol Kota Malang Drs. Indri Ardoyo, M.Si dalam sambutan kegiatan Koordinasi dan Sinergitas Penanggulangan Gangguan di Kota Malang yang digelar di Hotel Grand Cakra Malang, Rabu (14/3) malam. Ditambahkannya, sinergitas lintas sektor seperti TNI-Polri, tokoh agama, masyarakat, LSM dan pemuda sangat dibutuhkan.

“Semuanya itu mengingat situasi bangsa saat ini rentan diterpa berbagai isu dan gangguan. Seperti halnya adanya peristiwa penculikan dan ancaman terhadap tokoh agama, penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian,” imbuhnya.

 Untuk mengantisipasi semua itu, Indri mengaku sudah membentuk tim khusus yang anggotanya terdiri dari berbagai unsur. “Setiap saat, tim ini akan melakukan koordinasi guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi setiap saat,” tambahnya lagi.

Sementara itu PJS Walikota Malang yang diwakilkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Abdul Malik M.Pd dalam sambutannya memaparkan bahwa tingginya tuntutan hidup dan rendahnya daya beli masyarakat sebagai konsekuensi krisis global yang sangat berpengaruh kepada kondisi perekonomian nasional, berdampak pada semakin tingginya intensitas kejahatan. Banyaknya angkatan kerja yang tidak terserap ke pasar kerja, kesenjangan kesejahteraan, dan munculnya kantong-kantong masyarakat yang relatif lebih sejahtera merupakan faktor korelatif kriminogen yang apabila tidak dapat dikelola dengan baik, berpotensi meningkatkan tindak kriminalitas.

Di samping itu, pesatnya teknologi informatika dan telematika turut mendukung munculnya jenis-jenis kejahatan baru yang tidak diprediksi sebelumnya seperti penyebaran pornografi, pencemaran nama baik melalui foto-foto, penipuan dengan beraneka ragam modus operandi, baik melalui sms maupun melalui jaringan internet. Akses informasi dan telematika yang dapat menjangkau seluruh pelosok negeri seperti televisi, handphone, dan internet dapat menginspirasi masyarakat untuk bertindak kriminal.

Sebagai bagian masyarakat global dengan pintu-pintu perbatasan darat dan laut yang relatif terbuka, menjadikan wilayah Indonesia sebagai mata rantai kejahatan lintas negara seperti narkotika, perdagangan manusia (human trafficking), atau terorisme. Sementara itu, berbagai tindak kejahatan lebih banyak disebabkan oleh kondisi sosial dan ekonomi dalam negeri, intensitasnya cenderung meningkat.

Terlebih dengan adanya perkembangan di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik yang sangat pesat serta dampak dari era globalisasi pada masyarakat menimbulkan berbagai permasalahan kamtibmas yang semakin kompleks dan meluas, yang mana hal ini sangat mungkin terjadi kapan saja dan dimana saja. Hal inilah yang perlu kita perhatikan, cermati dan pantau terus menerus agar potensi kerawanan tersebut bisa tertangani dengan baik dan tidak berkembang menjadi persoalan yang justru akan meresahkan masyarakat.

Oleh karenanya, guna menjembatani permasalahan yang timbul dan agar sinergitas di antara seluruh komponen masyarakat maupun stakeholder terwujud; dibentuknya tim terpadu tingkat kota malang penanganan konflik sosial; diharapkkan terbangun pola kerjasama, komunikasi dan koordinasi yang ideal, diantaranya dengan memiliki kesamaan pemahaman terkait penanggulangan secara dini dan upaya pencegahan mengenai potensi ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Malang.

Untuk itu, melalui kegiatan yang terselenggara pada hari ini, PJS Walikota Malang yang diwakilkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Abdul Malik M.Pd, berharap seluruh pemangku kepentingan agar dapat menguatkan barisan dalam menjaga kondusifitas kota malang. Oleh karenanya, mari kita jadikan forum pada hari ini, sebagai media perekat dalam membangun jalinan koordinasi dan kerjasama, serta untuk terus memantapkan ikatan persatuan dan kesatuan, guna mendukung kelancaran tugas operasional pelaksanaan efektifitas perkembangan situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Malang.

“Tentu hal ini akan semakin kuat, apabila didukung oleh partisipasi aktif masyarakat untuk melakukan kewaspadaan dini di lingkungannya masing-masing. Terlebih dalam waktu dekat, kita akan punya gawe pesta demokrasi, yakni Pilkada Kota Malang yang harus kita jaga agar dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses.” tutup Abdul Malik.

Exit mobile version