Abah Anton Sambung Rasa di Kelurahan Arjowinangun

WhatsApp-Image-2016-11-07-at-7.55.13-AM

Malang – Wali Kota Malang, H. Moch. Anton, Minggu (6/11) kembali melakukan agenda sambung rasa. Kali ini, Abah Anton, sapaan akrabnya, bersama dengan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) turun menyapa warga di kawasan Kelurahan Arjowinangun.

Abah Anton pada kesempatan ini menyapa warga sekitar dan menyerap aspirasi warga. Bahkan, wali kota juga menyempatkan diri mengunjungi rumah warga tidak mampu yang ada di kelurahan tersebut serta menegaskan akan membantu pembangunannya melalui program bedah rumah.

Abah Anton bersama tim dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga melihat bangunan yang ada di dalam rumah tersebut hingga dapur. Ia mengaku cukup prihatin, lantaran rumah ini sudah dalam kondisi yang tidak layak.

“Kita akan membantu membangun rumah warga melalui bedah rumah yang sudah kita lakukan sejak awal saya memimpin Kota Malang,” bebernya.

Kedatangan Abah Anton cukup menyita perhatian warga, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Malang itu disambut gegap gempita masyarakat yang sudah menantinya.

WhatsApp-Image-2016-11-07-at-7.55.09-AM

Wali Kota dengan antusias menyapa mereka serta berkomunikasi dengan warga untuk melihat dan mendengar langsung apa saja keluhan mereka selama ini, sehingga bisa dimasukkan dalam program dan kebijakan pemerintah di masa mendatang.

Usai melakukan blusukkan Abah Anton langsung menggelar dialog dengan ratusan warga. Pada kesempatan itu wali kota menjelaskan jika inovasi dari Kota Malang berhasil diakui dunia internasional. Sukses inovasi Gerakan Menabung Air (Gemar) di Kampung Glintung go Green (3G) yang berhasil tembus ke babak final lomba inovasi kota di dunia yang diselenggarakan di Guangzhou, menunjukkan jika inovasi Kota Malang diakui kualitasnya.

“Ini sungguh luar biasa sekali dan harus dicontoh Arjowinangun,” kata Abah Anton .

Lahirnya kampung tematik di beberapa daerah, sangat mendukung bangkitnya Kota Malang di kancah internasional. Model kampung tematik, merupakan cara memunculkan inisiatif dari masyarakat.

“Model bottom up ini sangat efektif, contohnya adalah kampung 3G, sehingga pemerintah saat ini tidak lagi menjalankan top down, tapi mengapresiasi ide masyarakat,” tukasnya.

Abah Anton juga mengapresiasi rencana membangun sentra coklat yang akan dibangun oleh Kelurahan Arjowinangun, karena itu menunjukkan jika masyarakat memiliki inovasi yang baik.

“Mari bersama membangun kota ini, dengan kebersamaan kita, kolaborasi empat pilar, masyarakat, pemerintah, akademisi dan pengusaha ini jurus utama kami,” tukasnya.

WhatsApp-Image-2016-11-07-at-7.59.22-AM

Selain itu, dalam rangka menguatkan lahan pertanian, tahun depan pemerintah membebaskan denda PBB untuk lahan pertanian, dan hal ini sudah dikomunikasikan dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda).

“Kita juga menjaga ketahanan pangan kita,” tukasnya.

Tak hanya itu, Abah Anton di hadapan ratusan warga mengingatkan agar melaporkan jika ada pungutan liar (Pungli) dalam pengurusan administrasi mulai dari tingkat kelurahan. “Jangan sampai ada pungli, jika ada laporkan kepada pemerintah, kita ada nomor khusus,” ungkapnya.

Pemkot Malang, tahun 2017 sudah mengarahkan pembangunan di wilayah timur yakni Kecamatan Kedung Kandang, salah satunya yakni peningkatan jalan dan pembangunan lainnya.

“Pembangunan Islamic Centre akan dibangun, dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Kedung Kandang jangan kalah dengan kecamatan lainnya,” ungkapnya.

Abah Anton berharap dengan adanya serap aspirasi dalam rangka sambung rasa ini bisa dijadikan masukan dalam program pemerintahan tahun 2017 mendatang, sehingga anggaran bisa dirasakan dan dimanfaatkan masyarakat Arjowinangun. (Sa)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top