Pemerintah Kota Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan Pedidikan Dan Pelatihan (Diklat) bagi 70Pemuda, Para peserta diklat terdiri dari pemuda dan pemudi dari perwakilan 57 kelurahan di Kota Malang dan akan ditraining selama empat hari dengan berbagai materi pengetahuan wawasan kebangsaan, membangun mental juga sikap akan cinta tanah air serta kedisiplinan di Dodik Bela Negara jalan Panglima Sudirman, Kota Malang, Sabtu (22/10/2016) kemarin.
dibuka secara resmi oleh Komandan Bela Negara Letkol Arm. Crystiyanto dalam sambutannya mengatakan Kegiatan ini dimaksudkan agar sikap dan perilaku pemuda bisa menjunjung tinggi bela Negara dan selain itu dapat membangun mental juga sikap akan cinta tanah air dari pemuda di Kota Malang untuk rela berkorban demi bangsa dan negara.
“Jadi, tujuan pelaksanaan Diklat bela negara ini mempunyai maksud dan tujuan adalah untuk membentuk kader yang mampu mengaktualisasikan kepada setiap warga negara tentang pentingnya bela Negara,” Kota Letkol Arm. Crystiyanto.
Lebih lanjut, Letkol Arm. Crystiyanto menegaskan, Diklat ini sangat perlu sebab Pelaksanaan bela negara sesuai dengan UU nomor 3 tahun 2002 tentang bela negara bagi setiap warga Negara guna mewujudkan warga negara mempunyai sikap dan perilaku cinta dan bela Negara serta mampu menjaga kelestarian alam Indonesia.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang Sugiharto menyampaikan, dengan digembleng diklat bela Negara diharapkan akan menjadi pemuda yang memiliki jiwa rasa memiliki akan cinta tanah air, cinta NKRI, cinta Bhineka Tunggal Ika dan menjadi patriot yang tangguh serta tentunya kesadaran bela Negara karena sesuai dengan UUD 1945 Pasal 7 bahwa warga Negara wajib membela negaranya.
Kita berharap melalui kegiatan ini, para peserta mampu mengaplikasikan rasa cinta tanah air dan kesadaran bela negara dalam kehidupan sehari-hari menurut kemampuan dan potensi masing-masing. Timbulnya semangat rela berkorban menjadi hal penting lainnya selain memiliki berbagai kemapuan awal penerapan bela negara, pungkas Sugiharto.