Tidak ada buruh, produksi tidak akan berjalan, pertumbuhan ekonomi tidak terjadi. Demikian ditegaskan Walikota Malang H. Moch. Anton dihadapan massa serikat buruh se Malang Raya, pada peringatan hari Buruh Internasional di depan gedung DPRD kota Malang (1/4 ’16). “Oleh karenanya Pemerintah (red. negara) akan selalu hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan kaum pekerja, “tegas Abah Anton.
Bantuan paket sembako dan santunan kepada 100 anak yatim juga mewarnai peringatan hari Buruh Internasional se Malang Raya.
Didampingi Kapolres Malang Kota dan Kapolres Kabupaten Malang, Abah Anton juga menekankan pentingnya kesiapan para pekerja untuk menghadapi era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) maupun AFTA (Asia Free Trade Area).
Sementara itu, koordinator aksi hari Buruh Internasional se Malang Raya, Lutfi Hamid, menyatakan pekerja (red. Malang Raya) siap bergerak selaras dengan Pemerintah. “Dulu saya diklaim pergerakan kiri, kini saya tegaskan saya ada di sayap kanan (pemerintahan). Ini saya tekankan, karena saya nilai khususnya kota Malang sangat komunikatif dan siap menampung aspirasi suara buruh. Buat apa unjuk rasa yang anarkhis bila bisa ditempuh dengan cara damai dan dialog. Ancaman kita bersama saat ini adalah terorisme, “ujar Lutfi dihadapan ratusan aksi anggota serikat buruh se Malang Raya.