Dalam Rangka HUT ke 102 Kota Malang, Dewan Adakan Pagelaran Wayangan

DSC_0597

Pagelaran wayang kulit oleh DPRD Kota Malang adalah dalam rangka peringatan HUT ke 102 Kota Malang. Selain itu juga ruwatan gedung dewan, Sabtu (23/4/2016) malam jadi momen pelestarian budaya sekaligus hiburan rakyat paling massal. Ribuan warga kota pendidikan ini memadati Jalan Tugu, tempat berlangsungnya wayangan yang menampilkan dalang Ki H Manteb Soedarsono itu.

Membawa lakon “Babat Wanamerto Puntadewa Jumeneng Ratu”, Ki H Manteb Soedarsono membius ribuan warga serta Ketua DPRD Kota Malang, M Arief Wicaksono ST, para pimpinan dewan, Wawali Drs H Sutaiji, anggota dewan, Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, S.IK, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Arm Aprianko Suseno dan unsur Forpimda pun ikut menikmati lakon yang ditampilkan. Selain itu hadir juga sejumlah kalangan swasta, pegiat seni budaya dan warga lintas elemen. Mereka antusias menyimak jalannya cerita wayang.

“Kita terus berusaha melestarikan seni budaya Jawa. Salah satunya pagelaran wayang yang diadakan malam ini (Sabtu malam). Pelestarian seni budaya merupakan tanggungjawab semua pihak, termasuk dewan,” kata M Arief Wicaksono.

Lebih lanjut dia mengatakan, pagelaran wayang merupakan hiburan rakyat yang sebenarnya dibutuhkan warga. Buktinya ribuan warga rela begadang sampai subuh mengikuti kisah Puntadewa menjadi raja dalam lakon yang dimainkan.

Arief mengatakan, lakon dari setiap pagelaran wayang membawa pesan kepribadian dan spirit kehidupan. Kisah perwayangan, kata dia, selalu kontesktual dalam kehidupan berbagai jaman.

“Apalagi kuatnya arus globalisasi yang datang dengan budaya asing. Karena itu kita butuh benteng kepribadian sesuai ajaran leluhur. Pagelaran wayang merupakan salah satu pilihan benteng kebudayaan asing,” kata Arief yang juga ketua PDI Perjuangan Kota Malang ini.

Pagelaran wayang oleh dewan dalam rangka peringatan HUT ke 102 Kota Malang. Selain itu juga ruwatan gedung dewan. Sebab sejak diresmikan beberapa tahun lalu, belum pernah meruwat gedung para wakil rakyat itu.

Sementara itu, pagelaran wayang Sabtu malam itu menjadi hiburan rakyat murah meriah namun padat nilai. Mereka datang sebelum wayangan dimulai lalu memadati Bundaran Tugu. Sebelum hanyut oleh lakon yang dibawakan Pak Manteb dan dihibur pelawak Topan Cs, warga antre foto di photobooth punakawan berlatar belakang Tugu Kota Malang.

Exit mobile version