Sebuah kotak hitam berlapis lakban hitam yang diduga bom ditemukan di depan pintu Kantor Pusat Yayasan Karmel Jalan Songgoriti 28 Sarangan, Malang, Rabu (20/4). Benda mencurigakan seukuran kotak kardus paketan yang sengaja ditaruh oleh seseorang itu diketahui pertama kali oleh bapak Hudi (45) salah satu Penghuni Majelis Pendidikan Katolik, Keuskupan tersebut.
Hudi, mengatakan sekitar pukul 12.00 WIB, dirinya melihat ada benda dibungkus lakban hitam di depan pintu masuk kantor yang semula dikira bungkusan barang paketan. Setelah dicermati secara detail, ternyata ada kabel dan tombol off dan on sebagai saklar mirip pemicu bom.
Selan itu, ada banyak paku karatan yang menancap pada benda itu. Curiga benda itu bom, lantas ia berkoordinasi dengan pengurus yayasan yang selanjutnya segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lowokwaru.
Polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan gang masuk di Jalan Songgoriti langsung disterilkan dari semua aktivitas warga dan menghubungi Petugas Penjinak Bahan Peledak Brimob Ampeldento Polda Jawa Timur meneliti lokasi untuk selanjutnya dan sekitar pukul 14.30 benda yang diduga bom tersebut diledakkan.
Kepala Bagian Operasional Polresta Malang Kompol Dodot Dwianto mengatakan benda tersebut terdiri atas rangkaian baterai, kabel, saklar dan paku. Tim penjinak bom segera diterjunkan ke lokasi.
Dodot menerangkan peledakan ini untuk mengurai isi di bagian dalam.”Ada cairan dan kertas di dalam benda yang diduga bom tapi belum bisa dipastikan jenisnya,” katanya pada Rabu (20/4) di lokasi kejadian.
Setelah diledakkaan benda yang menyerupai benda berbahaya lantaran terbungkus lakban hitam, terlihat kabel yang dihubungkan saklar on/off dari satu titik ke titik lainnya. Baru diketahui material benda itu di antaranya kabel, baterai, saklar pemicu, kertas dan air, namun tidak mengandung bahan peledak . Setelah itu serpihan dari benda tersebut akan dibawa oleh tim penyelidik untuk diperiksa lebih lanjut.
Sejauh ini, polisi belum mengetahui motivasi pemilik benda itu. Sebab, belum ada yang diperiksa terkait kejadian tersebut.”Belum ada yang diperiksa, juga belum mengetahui siapa yang menaruh barang itu,” ujarnya.
Polisi juga belum bisa memberikan kesimpulan ada atau tidaknya upaya teror. Kesimpulan sementara, benda berupa rangkaian mirip bom itu tanpa bahan berbahaya serbuk peledak. Meski begitu, polisi tetap mengembangkan kasus ini sembari menunggu hasil uji laboratorium. Barang bukti yang diteliti, yakni mika, kabel dan baterai.