Hari kedua pencarian Sri Rejeki (47 tahun), korban hanyut di Sungai Amprong pada Kamis (11/6/2015) belum berhasil ditemukan. Petugas kesulitan mendapati tubuh korban kendati rute pencarian diperbesar menjadi 1 kilometer.
Pantauan anggota pamwil Jumat (12/6/2015) siang, petugas pencarian terdiri dari Tim SAR, BPBD, Basarnas dan TRC mulai menyusuri Sungai Amprong menggunakan perahu karet.
Mereka sampai mencari Sri dengan jalan memutar-mutar perahu karetnya agar tubuh janda satu naik ke atas. Karena ada dugaan jasad warga Jl Ki Ageng Gribig, Gg Lesanpuro 2 terpendam dalam lumpur sungai.
Selain itu, gabungan tim pencari di Kota Malang ini juga menyusuri sepanjang sisi Sungai Amprong. Mereka mencari jasad Sri dengan mengamati tepian sungai.
Menurut Taman salah satu tim Pamwil yang ikut mencari mengatakan, tim menyusuri enam titik mulai Jumat pagi (12/6/2015). Keenam titik itu merupakan tempat diduga lokasi keberadan Sri.
Lokasi itu di antaranya di titik awal Sri diketahui tenggelam, Jembatan yang berjarak 10 meter dari tempat Sri tenggelam, dan terakhir dam air.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda tim menemukan korban, ungkap Taman.
Kepala BPBD Malang, J Hartono menambahkan tim pencari tak mempergunakan penyelam dalam pencarian. Ini karena Sungai Amprong berlumpur dan alirannya sangat deras. Penyelam sulit mencapai dasar karena itu, katanya.
Sri Rejeki dikabarkan hanyut di Sungai Amprong pada Kamis (11/6/2015) sekitar pukul 12.30. Dia hanyut di sungai saat akan mencuci pakaian.