Kota Malang melalui Kodim 083 menggelar pertemuan dengan takmir masjid, tokoh agama, dan agen biro perjalanan, Sabtu ((9/5/2015).
Pertemuan yang berlangsung di Aula Makodim 0833/Kota Malang itu menghadirkan pembicara Dandim 0833, Letkol Arm Aria Yudha Setiawan; Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Bambang S; Sekretaris FKUB, M Nur Salim; dan Kasat Intel Polres Malang Kota, AKP Imam Solihin.
Dalam kesempatan kali ini, Pertemuan yang menghadirkan Takmir Masjid, Tokoh Agama dan biro perjalanan se-Kota Malang tersebut membahas perkembangan paham radikal di Kota Malang terutama terkait warga Kabupaten Malang, Rustawi (63) yang diamankan kepolisian Brunei Darussalam. Ia ketika diperiksa saat transit di negeri itu untuk tujuan ibadah umrah ke Tanah Suci, diketahui membawa bahan peledak.
Dandim 0833/Kota Malang Kolonel Arm Aria Yudha Setiawan meminta kepada agen dan biro perjalanan lebih selektif dan waspada, bahkan diperketat, termasuk terhadap calon jamaah yang mendaftar umrah sebagai antisipasi agar kejadian seperti kasus Rustawi tidak terulang.
“Tidak hanya pengamatan visual saja yang dilakukan dalam melakukan seleksi calon jamaah umrah, tetapi juga ‘feeling’. Kalau ada yang mencurigakan langsung laporkan pada intansi terkait dan kami pasti akan menindaklanjutinya, bahkan akan langsung melakukan pemeriksaan,” tegas.
Sementara itu, sekretaris Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Malang, M Nur, menyatakan jumlah kelompok dan jaringan organisasi Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) di Tanah Air tidak banyak, tetapi keberadaannya sangat meresahkan.
“ISIS ini tidak banyak, tapi sangat meresahkan. Saya pesan kepada kyai, untuk menjaga, dan waspada dengan gerakan ini. Jangan mudah menyerahkan izin menjadi imam di masjid,” ujar M Nur, beberapa menit lalu saat membawakan materi. (sisca)