Site icon

Pemkot Malang Fasilitasi Keluarga Korban AirAsia

Dukungan penuh diberikan Pemkot untuk membantu keluarga korban Air Asia QZ8501. Semua unsur dan jajaran terkait dikerahkan untuk membantu dan memfasilitasi proses pra identifikasi sampai pemakaman korban warga Malang.
Walikota Malang M Anton menyatakan, untuk proses mempermudah identifikasi, saat ini ada tim dari Pemkot Malang yang berada di Surabaya guna mengikuti perkembangan. Petugasnya terdiri dari Bakesbangpol dan Dinas Catatan Sipil. ”Hingga selesai, mereka akan di Surabaya, membantu keluarga korban dalam proses evakuasi dan identifikasi,” tandas Anton usai mengunjungi keluarga Kevin Alexander Soetjipto di tempat persemayaman Gotong Royong, Sabtu (3/1/2014).
Abah Anton juga menegaskan jika pihak Pemkot telah menyiapkan pemakaman bagi keluarga korban. Pemkot telah menyiapkan lahan khusus di Pemakaman Umum Sama’an.
Pemkot Malang juga terus berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya mengingat beberapa keluarga warga Malang yang jadi korban menurut rencana akan diperabukan atau dimakamkan di Surabaya. Dalam hal ini Pemkot Malang dan Surabaya, termasuk Abah Anton dan Bu Risma (Walikota Surabaya) juga telah memiliki kesamaan pemahaman untuk sama-sama saling mendukung dan membantu tanpa membedakan prioritas asal keluarga korban.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, J Hartono menyebut sudah ada satu keluarga warga Malang yang menjadi korban kecelakaan AirAsia yang meminta perawatan dan pemakaman dilakukan di Surabaya.
“Ada warga Malang yang satu keluarga ikut jadi korban semua, nah keluarganya yang masih ada meminta nantinya dikremasi di Surabaya saja, karena tidak ada lagi saudara mereka di Malang, kami sudah koordinasikan itu dengan Bu Risma,” kata Hartono.
Hartono menambahkan, dukungan dari Pemkot diberikan dalam segala bentuk bantuan. Bukan hanya memfasilitasi transportasi, dan proses pemakaman atau perabuan, pihaknya juga menjadi penyembung informasi bagi keluarga korban. Salah satu bantuan yang diberikan tim gabungan Pemkot adalah memfasilitasi upaya pengumpulan data korban yang kurang, sampai menyampaikan dan mencatat pertanyaan dan permintaan-permintaan keluarga korban.
“Kemarin ada tim DVI Surabaya yang berusaha cari sikat gigi dan beberapa barang lain milik korban di rumah, karena rumah kosong, tim kami yang membantu memfasilitasi termasuk mencarikan ijin ke polisi, RT, seperti itulah,” papar Plt Kepala BPBD kota Malang itu.
Selain itu tim gabungan Pemkot sebelumnya juga saling mendukung mencarikan data susunan gigi dari seorang korban. Untuk itu beberapa anggota tim dari Dinkes Malang mencari informasi ke beberapa dokter dan klinik Gigi dan berhasil mendapatkan data itu.
“ada yang usul dan menanyakan jenis peti mati dan bahan kayunya, ya kami sampaikan, kami carikan datanya, kami bisa mengerti karena memang ada beberapa adat tradisi yang tidak menginginkan peti mati bocor. Kami bantu sebisanyalah,” tambah Hartono

Sumber: surabaya.tribunnews.com

Edit: Sisc@

Foto: radarmalang.co.id

Exit mobile version