Site icon

AMP Kota Malang Minta Digelar Referendum

Aksi demonstrasi yang dilakukan Puluhan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Malang untuk memperingati “Hari Trikora 19 desember 1961” di laksanakan di depan gedung DPRD Kota Malang, Jum`at (19/12) kemarin.
Dalam aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Malang, massa sempat membawa spanduk bertulisan “Referendum For West Papua”.

Aksi membentangkan spanduk yang bertulisan kata “Referendum For West Papua” tidak diperbolehkan oleh kepolisisan, kordinator lapangan dan pihak kepolisisan Klojen Polres Malang Kota melakukan negosiasi, dan hasilnya spanduk bertulisan “referendum” tidak boleh dibentangkan.

Aksi massa Papua yang dimulai sekira pukul 09.00 Pagi di kawal oleh polsek Klojen. Kegiatan aksi pada kali diawali dari Stadion Gajayana berakhir di depan Balai wakli Kota Malang sekaligus menyampaikan aspirasi.

Menurut Koordinator Lapangan (Koorlap) Zayur Bingga “Aksi ini kami lakukan untuk menuntut Indonesia beri kebebasan bagi Papua menentukan masa depan yang lebih baik. Hari ini juga bertepatan 53 tahun Trikora, proses integrasi Papua ilegal,”

Sikap pernyataan aksi demo AMP Malang, Berikan kebebasan dan hak menetukan nasib sendiri,Tarik militer (TNI-POLRI) Organik dan non organic di seluruh tanah Papua, Tutup Freeport ,BP,LNG Tangguh dan MNC yang merupakan dalang kejahatan manusia diatas tanah papua dan Menolak presiden RI Joko Widodo Untuk tidak merayakan Natal di papua pada tanggal 27 Desember 2014 mendatang.

Exit mobile version