Sebanyak 58 kawasan di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, rawan terjadi bencana saat musim hujan, baik tanah longsor, banjir maupun puting beliung.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana (BPB) Bakesbangpol Kota Malang, Bambang Irawan mengemukakan, dari 58 kawasan yang rawan bencana itu, 38 kawasan rawan terjadi bencana banjir, 23 kawasan rawan tanah longsor dan satu kawasan rawan puting beliung.
Kawasan rawan bencana tersebut menyebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Klojen, Lowokwaru, Sukun, Blimbing, dan Kedungkandang.
“Bencana yang paling berbahaya di daerah ini adalah tanah longsor. Oleh karena itu, mulai saat ini Bakesbangpol menyiagakan petugas harian untuk mengantisipasi kondisi tersebut yang dibantu sekitar 120 relawan di lima kecamatan,” ujarnya, Rabu (05/11).
Data Bakesbangpol Kota Malang mencatat 58 titik rawan bencana itu, di Kecamatan Blimbing ada 8 kawasan rawan banjir dan 4 lokasi rawan tanah longsor serta Kecamatan Kedungkandang ada 6 titik rawan banjir dan 7 titik rawan longsor.
Sedangkan di Kecamatan Sukun, ada 8 titik rawan banjir dan 7 titik rawan longsor, Kecamatan Klojen ada 5 titik rawan banjir dan 3 titik rawan longsor serta Kecamatan Lowokwaru ada 7 titik rawan banjir, 2 titik rawan longsor, dan 1 titik rawan puting beliung. Lokasi rawan puting beliung ini ada di Kelurahan Tlogomas.
Sementara itu Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Rachmatullah Adji mengatakan saat ini sudah memasuki masa peralihan musim, dari musim kemarau menuju musim penghujan. Pada masa peralihan musim biasanya curah hujan sangat lebat. Selain itu, hujan juga sering disertai dengan angin kencang dan puting beliung.
Menurut Aji, kondisi tersebut dipicu adanya pembentukan awan konvektif yang salah satunya adalah awan comulunimbus (CB).
“Biasanya hujan juga disertai dengan petir dan sebelum turun hujan akan terjadi awan gelap,” tegasnya.
Ia menjelaskan prakiraan cuaca Malang Raya untuk 7 hari ke depan pada umumnya cerah- berawan dan berpeluang hujan lokal. Angin umumnya dari tenggara ke selatan dengan kecepatan 0,5-30km per jam, suhu udara antara 17-31 derajat celcius dan kelembaban udara mencapai 40 hingga 88 persen.
“Kondisi ini karena faktor masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan (pancaroba). Keadaan cuaca di daerah Malang, Batu dan sekitarnya akan mulai hujan dan masyarakat harus mewaspadai cuaca pancaroba ini,” ujarnya.
(Zahroni)