BERITA

Bakesbangpol Kota Malang Menghadiri Rakor Penanggulangan Bencana 2014

Tingkat kerawanan bencana di Jawa Timur dinilai sangat tinggi, oleh karenanya program-program tentang pengurangan risiko bencana terus dilakukan dalam meningkatkan ketangguhan masyarakat Jatim. Seluruh pejabat di BPBD harus memiliki semangat yang sama dengan tujuan menekan jumlah korban dan kerugian disaat terjadi bencana dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang bencana pada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan kondisi demikian BPBD provinsi Jatim melakukan pendekatan kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya pejabat daerah melalui SKPD yang menanungi bencana untuk terus meningkatkan kapasitas masyarakatnya dalam menghadapi bencana. Untuk menyelaraskan program kerja yang dilaksanakan BPBD Provinsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengadakan rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Jawa Timur 2014 dengan mengangkat tema “Gotong Royong Menanggulangi Bencana Menuju Masayarakat Tangguh”.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari 22-23 Mei dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sukardi.
“Jawa Timur supermarketnya bencana, karena itu rakor ini penting untuk menampilkan kesiapan setiap menghadapi bencana,” kata Sekdaprov Jatim saat membuka rakor di Hotel Utami Sidoarjo, Kamis (22/5).

Menurut Sukardi, penanganan bencana ini penting, mengingat dampaknya mampu melumpuhkan perekonomian daerah. Dengan penanganan yang baik dan berkelanjutan, ancaman bencana akan memperkecil resiko yang harus dihadapi.

Dikatakan Sukardi, keberadaan rakor ini juga akan mampu merubah penanganan bencana dari reaktif menjadi preventif. “Kalau kita sudah siap menghadapi bencana, dampak yang ditimbulkan bisa ditekan,” papar Sukardi.

Dalam kegiatan yang diikuti, BPBD se Jatim, termasuk TRC Bakesbangpol Kota Malang, dunia usaha dan relawan bencana ini, Sukardi juga mengingatkan peran forum pengurangan resiko bencana (PRB) mampu menggerakkan semua elemen yang bergerak dalam penanggulangan bencana lebih memperhatikan permasalahn gender dan kelompok marginal. “Kelompok rentan seperti, wanita, anak-anak dan lansia harus mendapatkan perhatian lebih ketika kejadian bencana,” ujar Sukardi mengingatkan.

Kepala BPBD Jatim, Sudarmawan menjelaskan, kegiatan rakor ini bertujuan untuk menyelaraskan antara hasil rekomendasi pada rakor 2013 dengan perkembangan saat ini, sehingga mampu dijadikan referensi untuk menciptakan kebijakan PRB di Jatim.

Dalam kesempatan rakor ini, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam penanggulangan erupsi Gunung Kelud. Apresiasi ini atas dikukuhkannya Jawa Timur sebagai daerah terbaik nasional dalam melakukan penanggulangan bencana. “Berkat semua pihak, kita dijadikan contoh nasional. Dan ini yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” pungkas Sudarmawan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *