BERITABerita BakesbangpolKewaspadaan Daerah

Cegah Gangguan Kamtibmas FKDM Kota Malang Gelar Fokus Group DiskusI

Forum Kewaspadaan Dini (FKDM) Kota Malang mengadakan Focus Group Diskusi (FGD) dengan Tema ” Peran Perguruan Tinggi Dalam Deteksi Dini Terhadap Gangguan Kamtibmas di Kota Malang yang dilaksanakan  di Ruang One Show Regent Park Hotel Jl. Jagung Suprapto No. 12 – 16 Kecamatan Klojen Kota Malang,
Kamis 28 September 2017.

Acara FGD yang  diikuti sekitar 50 peserta yang terdiri dari perwakilan BEM dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Kota Malang dan dibuka langsung oleh Kepala Bakesbangpol Kota Malang yang di Wakili oleh Sekretaris Bakesbangpol Kota Malang, Drs. Heru Mulyono, M.Si.

Dalam sambutannya, Kepala Bakesbangpol Kota Malang yang di bacakan oleh Sekretaris Bakesbangpol Kota Malang,  drs. Heru Mulyono. M.Si.
Menginginkan supaya tercipta kondisi yang aman dan nyaman di Kota Malang.

“Mari kita ciptakan kondisi yang aman dan nyaman dibumi arema dengan tetap saling koordinasi dan bertukar informasi untuk dipecahkan bersama, serta kami mengajak para aktifis Perguruan tinggi di Kota Malang berperanserta dalam deteksi dini sehingga dapat menciptakan situasi Kamtibmas yang aman kondusif di Kota Malang.

Sementara itu,  Kabid Wasda Bakesbangpol Kota Malang, Ibu Hanung, P. Si. Mengatakan bahwa acara ini mengacu dengan Perwali Nomer 64 tahun 2017.
Tentang Tugas Pokok Bakesbangpol juga Perwali tentang Pembentukan FKDM Kota Malang yang bertujuan untuk meningkatkan Kerjasama antar Stage Holder yang ada Di kota Malang, sehingga seluruh kejadian yang ada di Kota Malang bisa di deteksi sejak dini dengan baik khususnya peran Perguruan Tinggi dalam Deteksi Dini terhadap gangguan Kamtibmas di Kota Malang sangat di harapkan peran sertanya.

Dalam acara ini kegiatan FGD yang di selenggarakan oleh FKDM Kota Malang yang juga dihadiri ketua FKDM Kota Malang Dr. Nurudin Hadi menghadirkan dua narasumber yaitu Soenardjo, SH. M. Hum dari Warek. III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmer Kota Malang dengan membawakan materi yang berjudul  “Etika Kehidupan Kampus Universitas Merdeka Malang”.

Soenardjo dalam pemaparannya menjelaskan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat tidak bisa lepas dari Norma-norma yang ada beserta sanksi-sanksi yang mengikatnya, sehingga dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Sedangkan di dalam lingkungan kampus yang sangat plural, sangat diperlukan penekanan terhadap pendidikan agama, kewarganegaraan untuk membina mental Mahasiswa. Untuk itu di kampus Unmer Organisasi kemahasiswaan  perlu dioptimalkan untuk pembinaan potensi-potensi positif Mahasiswa dengan didorong untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dan melibatkan masyarakat.

Sementara itu pemateri ke dua oleh Drs. Haris El Mahdi, M.Sos. dengan Tema ” MAHASISWA,  KAMPUS,  dan Social Order.

Dalam paparannya Haris menekankan untuk mereproduksi Homo Academicus, yaitu mahasiswa  tidak hanya cakap dalam etika Moral tetapi juga bisa menjadi sumbu perubahan perubahan dan Progresif.

Lebih lanjut Haris menjelaskan bahwa kampus idealnya merupakan pusat orang-orang pintar yang dapat merubah keadaan yang buruk menjadi baik, sehingga kampus adalah kumpulan orang-orang pintar yang bermoral, dan juga yang tidak kalah pentingnya tugas kampus adalah mereproduksi orang-orang kampus yang cakap dalam intelektual dan cakap dalam etika moral.

Di Kota Malang ada 56 Perguruan Tinggi yang mana itu akan menimbulkan efek Plus tetapi juga ada minusnya.
Plusnya akan menumbuhkan gerakan ekonomi di Masyarakat,minusnya bagai mana dari sebegitu banyak Mahasiswa sehingga mahasiswa bisa berbaur hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *