Warga Betek Demo Tolak Pemberlakuan Jalan Satu Arah Selama 24 jam

Warga Betek turun ke Jalan lagi di sepanjang jalan Maijen Panjaitan sampai pertigaan jalan Bogor – Dinoyo guna melakukan aksi demo menolak satu jalur kepada Wali Kota Malang, H.Moh Anton, Senin (13/10/2014). Mereka menuntut agar jalur tersebut dikembalikan seperti semula dikarenakan jalan satu arah itu sangat merugikan perekonomian warga sekitar dan sering terjadi kecelakaan.

Menurut juru bicara warga, Fery Alkhafi, penghasilan warga yang mencari nafkah di sekitar Jalan Maijen Panjahitan berkurang menjadi 80 hingga 90 persen perharinya. Disamping itu semenjak diperlakukannya satu jalur sudah tercatat delapan kali terjadi kecelakaan bahkan ada yang meninggal dunia.

Warga juga menolak untuk menerima solusi jalur 12 jam yang ditawarkan Abah Anton dan tetap menuntut dikembalikannya jalur dua arah di Jalan Mayjend Panjaitan selama 24 jam. “Tuntutan warga 24 jam dituruti dulu. Jika nanti perkara dua jalur selama 12 jam, nanti dibicarakan lagi,” ujarnya. Ia juga menambahkan, warga mau menerima keputusan satu jalur di daerah Betek jika sudah ada kajian yang jelas tentang penerapan satu jalur tersebut.

“Pokoknya kami akan menunggu sampai wali kota turun kesini dan mengabulkan tuntutan kami dan kami akan menutup jalan ini hingga pukul 17.00 petang nanti,” ucap salah seorang Warga Betek dengan nada kesal.

IMG_20141013_101048-OK-300x225
Sejak pukul 09.00 WIB, warga memenuhi jalan dengan membawa spanduk menolak jalan satu arah yang merupakan kebijakan Walikota Malang. Warga juga melakukan aksi membangun tenda di depan pintu keluar Universitas Brawijaya (UB) dan menutup jalan Maijen Panjaitan dengan membentangkan bamboo ditengah jalan. Mereka pun bersikeras untuk melanjutkan demo hingga Abah Anton datang ke lokasi dan menemui warga.

Disamping itu perangkat RT, RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Penanggungan mengancam mengundurkan diri dengan cara mengumpulkan stempel mereka.

Selain Warga Penanggungan dan sekitarnya, demo tersebut juga diikuti oleh HMI dan PMII se-Kota Malang yang tujuannya juga sama agar wali kota segera mengembalikan jalur tersebut menjadi dua arah. Karena menurut mereka jalur ini merupakan jalur yang sangat vital untuk kelangsungan perekonomian warga dan dua arah adalah harga Mati.

DSCN9883

Sampai sore Wali Kota Malang, Abah Anton, pun masih belum datang ke lokasi. Akhirnya warga hanya ditemui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Wahyu P, yang turun langsung menemui warga.guna menyampaikan pesan abah Anton bahwa jalan Mayjend Panjaitan akan dibuka dua jalur selama 12 jam. “Ini kita ada Perwal (Peraturan Walikota). Karena ini merupakan produk hukum maka kita sama-sama menghormati.” ujar Wahyu. (sisc@)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top